Di Hadapan Ribuan WNI Australia ,Jokowi: Kalau Tergantung APBN, Sampai Kiamat Infrastruktur Enggak Selesai



Indonesia sudah merdeka sejak 71 tahun yang lalu, namun infrastrukturnya terbilang masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga. Salah satu kendalanya, yakni pembangunan infrastruktur selama puluhan tahun yang terlalu mengandalkan APBN.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat acara pertemuan dengan sekitar 3.000 Warga Negara Indonesia (WNI) di International Convention Center (ICC) Sydney, Australia, Minggu (26/2/2017).

Menurutnya, untuk pembangunan infrastruktur selama 5 tahun, dari 2014 sampai 2019, butuh sedikitnya dana Rp 5.400 triliun. Namun negara hanya sanggup membiayai lewat APBN sebesar Rp 1.500 triliun.

"Banyak yang bertanya kepada saya, selain dari APBN duitnya darimana? Ini kebutuhan dalam 5 tahun kebutuhan Rp 5.400 triliun. APBN hanya bisa Rp 1.500 triliun. Sisanya dari mana? Ya dari swasta," ucap Jokowi.

"Nanti bisa sekuritisasi, dengan cara model-model pembiayaan seperti itu, dan lainnya, bisa selesai, tapi kalau yang tergantung APBN, sampai kiamat enggak selesai. Ada rakyat butuh, provinsi butuh airport, provinsi butuh jalan tol, kita hanya andalkan dari APBN enggak akan selesai sampai kiamat," katanya lagi.

Selain persoalan dana, jelas Jokowi, tertinggalnya pembangunan infrastruktur terjadi karena lambannya pengambilan keputusan di tingkat birokrasi.

Dia mencontohkan, proyek rel kereta api Sulawesi yang sudah direncanakan puluhan tahun, namun baru terealisasi pada tahun 2015 lalu.

"Pembangunan jalur kereta api, saya selalu putuskan, karena ini keputusan politik, jalur kereta api di Sulawesi, itu keputusannya sudah puluhan tahun, tapi belum diputus-putus," ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini kemudian bercerita soal realisasi tol laut, yang dimulai dengan membangun pelabuhan besar baru, maupun memperbesar pelabuhan yang sudah ada di banyak pulau, tak lagi hanya mengandalkan Tanjung Priok di Jakarta.

"Jadi contoh misalnya pelabuhan baik yang besar maupun kecil, semua provinsi butuh, tapi konsentrasi ke pelabuhan besar dulu, ini ada tol laut agar kapal besar bisa bersandar dulu dari Barat ke Timur. Kalau kecil enggak mungkin kapal bersandar," ungkap Jokowi.

Pelabuhan besar memang baru tersedia di Tanjung Priok, Jakarta. Namun dalam waktu dekat akan selesai pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara.

"Nanti masuknya ke Tanjung Priok saja, kalau di Tanjung Priok terus masuknya, pulau lain dapat apa. Harus dibangun, jadi bangun Kuala Tanjung di Sumatera Utara, kemudian di Priok ada New Priok, Pelabuhan Makassar, dan Sorong masih dalam proses persiapan lahannya," pungkasnya (beraninews/detik)

0 Response to "Di Hadapan Ribuan WNI Australia ,Jokowi: Kalau Tergantung APBN, Sampai Kiamat Infrastruktur Enggak Selesai"

Post a Comment