Hasil Rapat Pleno KPU DKI beda dengan Real Count, Begini Statistiknya

KPU 5 Kotamadya dan Kabupaten Kepulauan Seribu telah rampung menggelar rapat pleno penghitungan suara Pilgub DKI Jakarta 2017. Rupanya data penghitungan secara manual ini berbeda dengan hasil real count.

Seluruh penghitungan tersebut selesai pada Jumat (24/2/2017) yang kemudian disampaikan oleh masing-masing KPU Kota dan Kabupaten. Penghitungan ini dilakukan secara manual.

Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay sebelumnya menyatakan sistem penghitungan (Situng) atau real count bukanlah hasil akhir. Namun yang dijadikan pegangan adalah hasil penghitungan manual yang nantinya juga akan diplenokan oleh KPUD DKI Jakarta.



“Yang manual bertahap itu adalah berdasarkan C1 yang utama, jadi sumber datanya itu dari dokumen yang sama-sama C1 tapi yang satu yang salinan dan satu yang utama,” kata Hadar saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (18/2).

Pada hasil real count, pasangan calon nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat menang di semua wilayah. Tetapi dalam penghitungan manual, pasangan nomor urut 3 Anies Baswedan – Sandiaga Uno menang di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.

Meski demikian, ada sejumlah laporan yang dikeluhkan oleh para tim sukses pasangan calon (paslon) selama proses rekapitulasi berlangsung, mulai dugaan intervensi dan independensi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

“Ya, saya mendengar tentu. Tentu ini kan nggak bisa juga jadi kesimpulan. Kami cuma datang sebentar kan. Tapi memang tadi ada sejumlah catatan dan itu catatan juga yang kami dengar dari tempat lain,” kata Ketua KPU Juri Ardiantoro di Hotel Maxone, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Jumat 24 Februari 2017.

Ada pun perolehan suara hasil real count yang ada di situs KPU adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebanyak 936.609, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat sebanyak 2.357.637, dan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno sebanyak 2.193.636. Tercatat ada 7.218.272 pemilih dan 5.563.418 yang menggunakan hak suaranya.

Sementara itu pada hasil pengitungan manual tampak ada perubahan, pasangan Agus-Sylvi mendapat 937.955 suara, pasangan Ahok-Djarot mendapat 2.364.577 suara, dan pasangan Anies-Sandi mendapat 2.197.333 suara. Hasil penghitungan ini kemudian akan diplenokan di KPUD DKI hingga tanggal 27 Maret 2017, sehingga ini belum menjadi hasil akhir.

Berikut hasil penghitungan manual di 5 kotamadya dan 1 kabupaten:

Kota Jakarta Barat:
1. Agus-Sylvi: 203.107
2. Ahok-Djarot: 613.194
3. Anies – Sandi: 444.743

Kota Jakarta Timur:
1. Agus-Sylvi: 309.708
2. Ahok-Djarot: 618.880
3. Anies – Sandi: 665.902

Kota Jakarta Selatan:
1. Agus-Sylvi: 177.363
2. Ahok-Djarot: 465.524
3. Anies – Sandi: 557.767

Kota Jakarta Pusat:
1. Agus-Sylvi: 101.744
2. Ahok-Djarot: 244.727
3. Anies – Sandi: 222.814

Kota Jakarta Utara:
1. Agus-Sylvi: 142.142
2. Ahok-Djarot: 416.720
3. Anies – Sandi: 301.256

Kabupaten Kepulauan Seribu:
1. Agus-Sylvi: 3.891
2. Ahok-Djarot: 5.532
3. Anies-Sandi: 4.851

sumber:Detik.com

0 Response to "Hasil Rapat Pleno KPU DKI beda dengan Real Count, Begini Statistiknya"

Post a Comment