Tim Sukses Ahok-Djarot Komentari Spanduk Tolak Jenazah Pro Ahok: Sudah Sakit Jiwa


Spanduk penolakan sholatkan jenazah dipasang di masjid, diterangkan masjid tersebut menolak mengurus jenazah warga yang mendukung Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017-2022. Terkait dengan keberadaan spanduk ini, tim sukses Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat mengaku telah mengetahuinya.

"Saya sudah tahu (spanduknya) dan lihat di sosmed (social media), sedih banget. Ya memprihatinkan banget, kok bisa-bisanya," ujar wakil ketua tim pemenangan Ahok - Djarot, Wibi Andrimo, Jumat (24/2/2017).

Sekretaris DPW Partai Nasional Demokrat DKI Jakarta menilai aksi tersebut sebagai perbuatan gila.

"Menyedihkan banget, kalau ketika ada orang berduka membutuhkan bantuan ada masjid yang menolak memandikan jenazah dan lain-lain itu sudah gila," kata Wibi.

Wibi menyayangkan pernyataan Habib Novel Chaidir Hasan Bamukmin yang justru mendukung aksi tersebut. Apakah timses Ahok-Djarot dirugikan dan akan menempuh jalur hukum, Wibi mengatakan belum berencana ke arah sana.

"Kok bisa masjid yang menjadi (tempat ibadah) orang Islam itu (pengurusnya seperti itu). Islam itu setahu saya siapapun akan ditolong, pasti harus dibantu, misal yang sudah meninggal membutuhkan untuk memandikan jenazah ditolak sudah sakit jiwa menurut saya," kata dia.

Ketika dimintai tanggapan kasus pemasangan spanduk, Novel mendukung hal tersebut. Namun, dia membantah pemasangan spanduk menolak mengurus kematian pendukung Ahok merupakan ide FPI.

"Ini terlepas dari ormas apapun, terlepas dari urusan pilkada, ini adalah keputusan hukum daripada syariat Islam. Jadi banyak ulama, ustadz, dai, pengurus masjid mengambil sikap, termasuk saya juga. Saya pribadi imbau teman-teman di masjid atau musala jangan salatkan orang-orang yang telah mendukung gubernur yang menista agama karena haram. Mutlak," kata Novel kepada Suara.com.

Novel mengklaim ulama, habaib, kyai, ustadz, ustadzah seluruh Jakarta menyatakan menolak hadir di semua majelis atau acara di kampung yang warganya memenangkan Ahok.

"Tindakan ini berlaku mulai hari ini hingga putaran kedua pilkada yaitu 19 April 2017," kata Novel.

Novel menegaskan bila dalam putaran kedua, kampung-kampung tersebut masih tetap memenangkan Ahok, dia dan para tokoh agama Islam akan menolak menghadiri acara selama lima tahun ke depan.

"Kami juga bersepakat untuk tidak akan mengurus kematian, menyalatkan (salat) dan mendoakan warga yang nyata-nyata memilih Ahok. Hal ini berlaku di seluruh kampung di Jakarta," kata Novel.

Novel kemudian menyebutkan dalil-dalil dalam Al Quran yang disebutnya mendasari sikap yang disampaikannya.

sumber:http://www.berantai.com

0 Response to "Tim Sukses Ahok-Djarot Komentari Spanduk Tolak Jenazah Pro Ahok: Sudah Sakit Jiwa"

Post a Comment