GP ANSOR : "Bagi Umat Muslim Yang Mendukung Ahok Dan Di Ancam Tidak Di Sholatkan Jenazahnya,Hubungi Kami,Kami Siap Pasang Badan Bantu Men Sholatkan Jenazah Tersebut"Sebarkan Kawan Kawan



Setelah bermunculan spanduk penolakan mengurus jenazah pendukung penista agama (Ahok) beberapa waktu lalu. Kini sudah mulai bermunculan ‘korban-korban’ tak berdosa dari pemuasan nafsu syahwat berkuasa paslon Anies Sandi. Tidak cukup meneror penduduk Jakarta yang masih hidup, bahkan umat Islam yang sudah meninggal pun masih tega diancam. Sampai saat ini, ada dua tragedi ‘mengerikan’ yang sudah terjadi :

Nenek Hindun

Neneg (47) masih kecewa terhadap perlakuan ustadz Ahmad Safi’i, pengurus musholla Al Mukmin di RT 09 RW 02 Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan. Alasannya jenazah almarhum ibundanya, Hindun bin Raisan (77), tidak dapat dishalatkan di masjid tersebut pada Selasa 7 Maret 2017 pekan lalu. Penolakan terjadi karena ibu Hindun dikatakan memilih paslon Ahok Djarot semasa Pilkada DKI Jakarta putaran pertama 15 Februari 2017. Alhasil mulai dari prosesi memandikan jenazah hingga shalat jenazah digelar di rumah.

Bukan itu saja, Ketua RT yang bernama Abdul Rahman tidak mau menghantar jenazah ke pemakaman, bahkan tidaknya mau mengurus berkas-berkas kematian ibu Hindun.

Sumber: http://m.tribunnews.com/metropolitan/2017/03/10/putri-pendukung-ahok-kecewa-jenazah-ibundanya-tidak-dishalatkan-di-mushalla?page=3

Siti Rohbaniah

Kamis 9 Maret 2017, sehari setelah meninggal dunia, jenazah Siti Rohbaniah baru boleh diurus dan disholati di salah satu Mesjid di Pondok Pinang setelah sebelumnya, sang menantu Yoyo Sudaryo terpaksa menandatangani surat pernyataan untuk memilih paslon Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada hari pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta putaran dua yang akan datang.

Sumber: http://wartakota.tribunnews.com/2017/03/10/warga-ini-mengklaim-dipaksa-tandatangan-pilih-anies-sandi-demi-jenazah-disalatkan
Ya Allah Tuhan YME, apa yang telah terjadi pada bangsaku ini? Padahal MUI sudah mengeluarkan pernyataan bahwa mengurus jenazah seorang Muslim hukumnya adalah Fardu Kifayah, yang artinya jika tidak ada seorang pun yang melaksanakannya, semua orang yang bermukim atau bertempat tinggal di daerah tersebut adalah berdosa.

Lebih lanjut lagi, MUI juga mengatakan, salah jika menuding atau menghukum pendukung Ahok itu orang Munafik atau Kafir. Sahabat Umar bin Khattab pernah berkata: Dulu ketika Rasulullah masih hidup, untuk menilai apakah orang itu munafik atau tidak, itu dijawab dengan turunnya wahyu Allah. Tapi setelah Rasulullah wafat, maka untuk menghukum seseorang itu beriman atau tidak, hanya bisa dilihat dari yang tampak lahirnya, bukan batinnya. Sebagaimana sabda Nabi: Nahnu nahkum bi al-dhawahir, wa Allah yatawalla al-sarair. Kita hanya menghukum apa yang tampak, dan Allah yang menghukum apa yang tersimpan di hati.

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-3431887/soal-spanduk-tolak-salatkan-jenazah-mui-kutip-umar-bin-khattab

Yang dipikirkan hanya bagaimanapun caranya harus menang! Kalau begitu, untuk apa ada Pilkada? Lebih baik ubah undang-undang Pilkada, masukkan pasal bahwa calon peserta Pilkada hanya boleh agama Muslim, tidak boleh agama selain Muslim! Saya pikir lebih baik begitu daripada memboroskan uang rakyat mengadakan Pilkada tapi lalu para pemilih diintimidasi, diteror, bahkan sampai meninggal pun benar-benar menolak disholati. Yang berdosa kita semua yang masih hidup dan membiarkan itu semua terjadi!

Untuk pemberitahuan, dan mohon disebarkan. Bahwa GP ANSOR JAKBAR akan mengurus jenazah Muslim yang ditolak warga hanya karena alasan pilihan Pilkada untuk mencegah perbuatan munkar di wilayah DKI

WARGA BISA HUBUNGI NOMOR INI:


GP Ansor Call Center: 082147032711
GP Ansor Call Center 2: 08179860223
GP Ansor Kalideres : 083895449863
GP Ansor Petamburan : 081546261101
GP Ansor Kembangan : 083804806158
GP Ansor Palmerah : 081246570004
GP Ansor Cengkareng : 087880404903
GP Ansoe Tamansari : 081281088404
GP Ansor Tambora : 085718199721
GP Ansor Keb. Jeruk : 085891441737

Penanggung Jawab : 085319908829

Sumber: Situs Resmi GP Ansor Jakbar
http://ansorjakbar.com/2017/02/26/viral-ansor-jakarta-barat-akan-shalatkan-jenazah-yang-ditolak-karena-beda-pilihan-politik/

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1883332238576993&substory_index=0&id=1604935879749965


Dan untuk wilayah Jakarta lainnya, dapat menghubungi Pasukan Palang Hitam dan Ambulans Jenazah yang disediakan oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman Pemprov DKI Jakarta. Pasukan Palang Hitam ini pada dasarnya mengurus semua jenazah, baik dari panti sosial, keluarga miskin, korban kecelakaan, pembunuhan, atau bahkan mayat yang tidak diketahui identitasnya. Mulai dari menjemput jenazah, memandikan, membungkus kain kafan, sampai juga menshalatkan untuk yang beragama Islam.

Layanan Pasukan Palang Hitam dan Ambulans Jenazah ini gratis dan terbuka untuk siapa saja di wilayah DKI Jakarta. Caranya sangat mudah, cukup dengan menghubungi call centre 021-5484544.

Yuk jadilah umat beragama yang baik, jangan mau dimanfaatkan oknum tertentu demi kepentingan Pilkada. Ingat, dosa ditanggung masing-masing!

Stop bikin dosa karena Pilkada!

0 Response to "GP ANSOR : "Bagi Umat Muslim Yang Mendukung Ahok Dan Di Ancam Tidak Di Sholatkan Jenazahnya,Hubungi Kami,Kami Siap Pasang Badan Bantu Men Sholatkan Jenazah Tersebut"Sebarkan Kawan Kawan"

Post a Comment