Kacau, Pengacara Firza Sebut Rizieq Shihab Korban Konten Porno, Bukannya Firza Korbannya??

Entah apa yang terjadi dalam logika dan etika pengacara Firza Husein, Azis Yanuar. Bukannya membela Firza Husein yang adalah kliennya, Azis malah membela Rizieq dalam kasus dugaan konten porno. Azis yang bukan pengacara Rizieq malah meminta supaya Rizieq tidak perlu dipanggil menjadi saksi.

Menurut Yanuar, Rizieq selama ini tidak pernah dimintai keterangan sebagai saksi dan juga tidak ada urgensi untuk memeriksa sang habib.

“Menurut saya juga enggak ada urgensinya. Habib ini hanya sebagai korban, ada orang mau tenar, menghina beliau. Mereka mau blog atau websitenya tenar,” kata Azis kepada CNNIndonesia.com, Senin malam (24/4).

Padahal, pemanggilan Rizieq jelas ada kaitannya dan urgensinya. Penting supaya Rizieq dijadikan saksi karena namanya ada dalam kasus dugaan konten porno tersebut. Malah jadi aneh kalau Rizieq tidak dihadirkan sebagai saksi dan pernyataannya tidak dibuat dalam Berita Acara (BAP).

Pernyataan Rizieq, apapun itu akan menjadi sebuah fakta hukum yang akan disampaikan dalam persidangan. Apa iya, pengacara Firza tidak membutuhkan pernyataan Rizieq untuk memjbela kliennya?? Ataukah Azis ini sebenarnya lebih membela Rizieq daripada Firza?? Kalu benar itu keterlaluan namanya.

Apalagi, kebenaran foto dan pembicaraan chat di WA itu harus dikonfirmasi dan diklarifikasi oleh Rizieq dalam bentuk BAP untuk memperkuat bantahan Firza. Azis mennyatakan, kliennya memastikan tidak pernah berpose seperti yang dimuat dalam blog ‘baladacintarizieq’. Untuk membuktikan bahwa konten porno dalam blog tersebut adalah fitnah, Firza menegaskan bakal kooperatif selama diperiksa polisi.

“Klien kami enggak pernah berfoto seperti itu, pose-pose seperti yang ada di blog itu enggak pernah ada,” ujar Azis.

Polda Metro Jaya memanggil Pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab dan istrinya, Syarifah Fadhlun Yahya. Selasa (25/4/2017). Rizieq dan Syarifah akan dimintai keterangan terkait kasus dugaanr pornografi dan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono memastikan keduanya akan diperiksa penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.

“Ya, benar,” ujar Argo saat dihubungi wartawan, Selasa (24/4/2017).

Keseriusan Polri menyelesaikan kasus-kasus yang terkait dengan Rizieq Shihab kini menjadi sorotan publik setelah tersebarnya isu bahwa Polri tidak akan berani memenjarakan Rizieq karena ada ancaman dari Amerika Serikat. Benar atau tidaknya isu ini memang belum ada konfirmasi kebenarannya, tetapi jika Polri tidak juga berani memenjarakan Rizieq atau setidaknya menyidangkan Rizieq, maka isu itu secara otomatis terkonfirmasi.

Hal ini menjadi sangat penting karena Polri terlihat lambat menangani kasus Rizieq jika dibandingkan dengan kasus Ahok. Alasan kerumunan massa bukanlah sebuah alasan tepat karena semakin menunjukkan bahwa hukum di Indonesia bisa diintervensi prosesnya.

Polri bahkan berani mengambil resiko kekurangan materi persidangan dan ikut terlibat mendorong terjadinya sidang abal-abal. Tetapi dalam kasus Rizieq malah tidak berani mengambil resiko tersebut. Apakah memang Polri takut terhadap kerumunan massa atau memang isu tekanan Amerika Serikat itu benar??

Sekali lagi, kebenarannya hanya keseriusan Polri menangani kasus terkait Rizieqlah yang menjadi pembuktiannya. Salah satunya adalah dengan menseriusi kasus dugaan konten porno tersebut.

Semoga kasus dugaan konten porno ini tidak berhenti atau malah menghasilkan keputusan bahwa Firza adalah tersangkanya. Rizieq yang jelas-jelas berchat mesum dengan Firza tidak boleh dilepaskan begitu saja. Meski yang memang terlihat gambarnya hanyalah tubuh Firza.

Jangan malah nanti seperti yang disampaikan oleh pengacara Firza, Rizieq disebut sebagai korban. Korban darimana kalau dia menikmati tubuh Firza dalam chat tersebut. Itu mah bukan korban, tetapi pelaku yang menikmati. Pertanyaan pentingnya adalah, beranikah polisi menjerat Rizieq?? Saya meragukannya.