Fahri Menyerang, Lagi-Lagi Tito Diuji


Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian semakin terlihat bersinar dalam menyelesaikan kasus-kasus hukum disekitar pemerintahan Jokowi. Di awal pemerintahan Jokowi, kasus Budi Gunawan vs Abraham Samad sempat membuat aktifis-aktifis nasionalis ketar-ketir akan kemampuan manajerial Jokowi di bidang penegakan hukum.

Berjalannya waktu, bukan hanya menunjukkan kemampuannya, Jokowi justru membalikkan keadaan. Justru sekarang para musuh politik Jokowi berusaha framing kepolisian mengkriminalisasi kasus-kasus politik. Pernyataan Jokowi yang tegas baru-baru ini memperlihatkan bahwa rakyat Indonesia bisa mulai melihat penegakan hukum di Indonesia mulai menemukan momentum cerah. Kata Jokowi :


Kuncinya dalam demokrasi yang sudah kebablasan adalah penegakan hukum. Aparat harus tegas, tidak usah ragu-ragu

Sumber : Tribunnews

Dan entah memang bernyali, atau memang karena sudah tidak ada jalan masa depan politik lagi, Fahri Hamzah wakil DPR RI kembali berkoar-koar panas menyerang. Kali ini TIto menjadi sasaran mulut pedas Fahri. Berikut adalah pernyataan langsung Fahri:

Pak Tito it jendral baru, saya mendukung dia naik, saya yang mengurusi supaya dokumennya cepat diproses, TOLONG DIA JAGA DIRI BAIK BAIK…kita berharap sama dia….jangan dia salah ngomong, salah tindakan, jangan dia BERGANTUNG KEPADA KEKUASAAN …kekuasaan bisa jatuh. Tapi kalau dia bergantung kepada hukum, hukum akan ada seterusnya. (sumber)

Pernyataan-pernyataan yang menantang dan memojokkan dari Fahri ini bukan hanya ditujukkan kepada TIto tapi selalu menuju ke Jokowi yang dimplikasikan sebagai sebagai kekuasan yang bisa jatuh.

Posisi keanggotaan partai politik Fahri yang tidak jelas ternyata tidak menyurutkan Fahri dalam bermanuver. Bahkan secara konsisten Fahri terus menyerang pemerintahan Jokowi dan semua yang dianggap mendukung apa yang sedang dikerjakan Jokowi. Dan sebagai wakil rakyat, sosok Fahri ini sangat membuat gerah kondisi negara dan bangsa.

Wakil rakyat yang seharusnya bermain di Senayan, sekarang ini lebih banyak bermain di ranah eksekutif melalui lapangan dan sosial media. Bahkan Fahri pula yang membuat pernyataan tentang cara menjatuhkan presiden di demo 411.


Jatuhkan presiden itu ada dua cara, pertama lewat parlemen ruangan dan kedua lewat parlemen jalanan


Sumber : Kompas

***

Pernyataan-pernyataan yang seharusnya bisa disebut “tidak patut” dan meresahkan masyarakat sudah saatnya untuk ditindak lanjuti. Apakah yang akan dikerjakan Tito untuk meredakkan ini?

Setelah penangkapan kelompok Sri Bintang Pamungkas yang diduga makar, Fahri dan rekan satu suaranya Fadli Zon terlihat merunduk kebawah. Tapi setelah putaran pertama terlihat Anies-Sandi sedang mendapatkan angin politik SARA, dengan sigap kedua sekutu itu kompak bersuara lagi lebih lantang.

Entah itu pengecut, entah itu strategi, tapi manuver-manuver politik tersebut semakin membuat rakyat yang melihat bertanya-tanya, demikian burukkah wakil-wakil rakyat di Senayan? Wakil yang harusnya berjuang di legeslatif dan berperang secara konstitusi untuk mengawal pemerintah, malah menjadi preman-preman politik yang mencari panggung politik setiap kesempatan. Melelahkan bangsa.

Melihat dari rekam jejak Tito Karnavian yang senada dengan Jokowi dalam mengambil kebijakan-kebijakan, Tito tidak akan terpancing umpan-umpan Fahri. Dalam senyap dia akan bekerja, apabila Fahri terus mendesak maka Fahri harus menggali kuburan politik-hukumnya sendiri.

Jendral Tito Karnavian saat ini adalah JENDRAL dan KAPOLRI, artinya pemimpin tertinggi dari korps penegakan hukum. Melawan Tito saat ini adalah melawan kepolisian secara keseluruhan.

Apalagi, Tito terlihat memiliki hubungan yang harmonis dengan panglima tertinggi NKRI Jokowi. Banyak yang terlalu meremehkan ini, Jokowi adalah Presiden, Tito adala Kapolri, dan dibelakangnya masih ada Gatot Nurmantyo Panglima TNI yang mendukung penuh.

Dan mereka tidak dalam kondisi melawan hukum, dan justru sedang mengerjakan penegakan hukum sehingga rakyat mendukung dibelakang. Melawan mereka saat ini adalah melawan hukum, pemerintahan yang sah, dan melawan rakyat. Fahri, Fadli dan semua gerbongnya harus mencatat ini baik-baik.

***

Diproses hukumnya Riezieq, Munarman, dan yang terakhir meledaknya kasus Bachtiar Nasir telah membuat kelompok ini menjadi baper dan merasa terjadi kriminalisasi. Di pihak lain, rakyat yang sudah lelah melihat demo-demo yang mengganggu jalannya pembangunan baru justru mensyukuri proses penegakan hukum yang mulai berjalan di pemerintahan Jokowi.

Doa kita bersama khususnya untuk Tito Karnavian, biarlah hikmat Tuhan diberikan untuk mengurai politisasi kasus-kasus, dan keberanian Ilahi untuk memulai budaya baru hukum Indonesia. Semangat pak Tito!

sumber:seword.com

0 Response to "Fahri Menyerang, Lagi-Lagi Tito Diuji"

Post a Comment